Sembilan Puluh Sembilan Domba-Nya
1.Sembilan puluh sembilan, domba-Nya di kandang,
yang satu tak turut p’rintah tersesat di lembah.
Jauh di padang belantara, dari Sang Gembala kasih,
dari Sang Gembala kasih.
2.”Tuhan, ini semuanya, apa puaskah kau?”
Jawab Tuhan, “Domba hilang, itu pun milik-Ku.
Jalan susah, curam terjal, meski sulit pun Kucari,
meski sulit pun Kucari.”
3.”Tuhan, tetesan darah-Mu, di sepanjang jalan.”
Kata Tuhan, “Ku terluka, demi domba hilang.”
“Mengapa tangan-Mu luka?” “Penuh duri s’panjang jalan,
penuh duri s’panjang jalan.”
4.Gunung nan jauh di sana, yang penuh bahaya,
Terdengar suara Tuhanku, ” Yang hilang s’lamatlah.”
Malaikat pun bersenanglah! ” “Domba hilang didapat Nya,
Domba hilang didapat Nya.”